Rabu, 29 Maret 2017

FAKTOR PSIKOLOGIS

Psikologi berasal dari kata dalam bahasa Yunani Psychology yang merupakan gabungan dan kata psyche dan logosPsyche berarti jiwa dan logos berarti ilmu.
 Secara harafiah psikologi diartikan sebagai ilmu jiwa. Istilah psyche atau jiwa masih sulit didefinisikan karena jiwa itu merupakan objek yang bersifat abstrak, sulit dilihat wujudnya, meskipun tidak dapat dimungkiri keberadaannya. Dalam beberapa dasawarsa ini istilah jiwa sudah jarang dipakai dan diganti dengan istilah psikis.

B.     Ada beberapa ahli yang mengemukakan pendapat tentang psikologi:
1.       Pengertian Psikologi menurut Ensiklopedi Nasional Indonesia Jilid 13 (1990), Psikologi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dan binatang baik yang dapat dilihat  secara langsung maupun yang tidak dapat dilihat secara langsung.
2.      Pengertian Psikologi menurut Dakir (1993), psikologi membahas tingkah laku manusia dalam hubungannya dengan lingkungannya.
3.       Pengertian Psikologi menurut Muhibbin Syah (2001), psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku terbuka dan tertutup pada manusia baik selaku individu maupun kelompok, dalam hubungannya dengan lingkungan. Tingkah laku terbuka adalah tingkah laku yang bersifat psikomotor yang meliputi perbuatan berbicara, duduk , berjalan dan lain sebgainya, sedangkan tingkah laku tertutup meliputi berfikir, berkeyakinan, berperasaan dan lain sebagainya.
Dengan demikian objek ilmu psikologi sangat luas. Karena  luasnya objek yang dipelajari psikologi, maka dalam perkembangannya ilmu psikologi dikelompokkan dalam beberapa bidang, yaitu :
1.        Psikologi Perkembangan, yaitu ilmu yang mempelajari tingkah laku yang terdapat pada tiap-tiap tahap perkembangan manusia sepanjang rentang kehidupannya.
2.        Psikologi Pendidikan, yaitu ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia dalam situasi pendidikan.
3.        Psikologi Sosial, ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia dalam berhubungan dengan masyarakat sekitarnya.
4.        Psikologi Industri, ilmu yang mempelajari tingkah laku yang muncul dalam dunia industri dan organisasi.
5.        Psikologi Klinis, ilmu  yang mempelajari tingkah laku manusia yang sehat dan tidak sehat, normal dan tidak normal, dilihat dari aspek psikisnya.

C.    Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Proses Belajar
Secara umum faktor-faktor yang memengaruhi hasil wajar dibedakan atas dua kategori, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Kedua faktor tersebut saling memengaruhi dalam  proses belajar individu  sehingga menentukan  kualitas hasil belajar.
Faktor internal
Faktor internal adalah faktor-faktor yang berasal dari dalam diri individu dan dapat memengaruhi hasil belajar individu. Faktor-faktor internal ini meliputi faktor fisiologis dan psikologis.
a.       Faktor fisiologis
Faktor-faktor fisiologis adalah faktor-faktor yang berhubungan dengan kondisi fisik individu. Faktor-faktor ini dibedakan menjadi dua macam. Pertama, keadaan tonus jasmani. Keadaan tonus jasmani pada umumnya sangat memengaruhi aktivitas belajar seseorang. Kondisi fisik yang sehat dan bugar akan memberikan pengaruh positif terha¬dap kegiatan belajar individu. Sebalikrtya, kondisi fisik yang lemah atau sakit akan menghambat tercapainya hasil belajar yang maksimal. Oleh karena keadaan tonus jasmani sangat memengaruhi proses belajar, maka perlu ada usaha untuk menjaga kesehatan jasmani. Cara untuk menjaga kesehatan Jasmani antara lain adalah: 1) menjaga pola makan yang sehat dengan memerhatikan nutrisi yang masuk ke dalam tubuh, karena kekurangan gizi atau nutrisi akan mengakibatkan tubuh cepat lelah, lesu, dan mengantuk, sehingga tidak ada gairah untuk belajar; 2) rajin berolahraga agar tubuh selalu bugat dan sehat; 3) istirahat yang cukup dan sehat.
Kedua, keadaan fungsi jasmani/fisiologis. Selama proses belajar berlangsung, peran fungsi fisiologi pada tubuh manusia sangat memengaruhi hasil belajar, terutama pancaindra. Pancaindra yang berfungsi dengan baik akan mempermudah aktivitas belajar dengan baik pula. Dalam proses belajar, pancaindra merupakan pintu masuk bagi segala informasi yang diterima dan ditangkap oleh manusia, sehingga manusia dapat mengenal dunia luar. Pancaindra yang memiliki peran besar dalam aktivitas belajar adalah mata dan telinga. Oleh karena itu, baik guru maupun siswa perlu menjaga pancaindra dengan baik, baik secara preventif maupun yang,bersifat kuratif, dengan menyediakan sarana belajar yang memenuhi persyaratan, memeriksakan kesehat¬an fungsi mata dan telinga secara periodik, mengonsumsi makanan yang bergizi, dan lain sebagainya.

b.       Faktor psikologis
Faktor-faktor psikologis adalah keadaan psikologis seseorang yang dapat memengaruhi proses belajar. Bebera¬pa faktor psikologis yang utama memengaruhi proses belajar adalah kecerdasan siswa, motivasi, minat, sikap, dan bakat.

·         Kecerdasan/inteligensi siswa
Pada umumnya kecerdasan diartikan sebagai kemampu¬an psiko-fisik dalam mereaksi rangsangan atau menyesuaikan diri dengan lingkungan melalui cara yang tepat. Dengan demikian, kecerdasan bukan hanya berkaitan dengan kualitas otak saja, tetapi juga organ-organ tubuh yang lain. Namun bila dikaitkan dengan kecerdasan, tentunya otak merupakan organ yang penting dibandingkan organ yang lain, karena fungsi otak itu sendiri sebagai pengendali tertinggi (executive control) dari hampir seluruh aktivitas manusia.
Kecerdasan merupakan faktor psikologis yang paling penting dalam proses belajar siswa, karena itu menenentukan kualitas belajar siswa. Semakin tinggi tingkat inteli¬gensi seorang individu, semakin besar peluang individu tersebut meraih sukses dalam belajar. Sebaliknya, semakin rendah tingkat inteligensi individu, semakin sulit indivi¬du itu mencapai kesuksesan belajar. Oleh karena itu, perlu bimbingan belajar dari orang lain, seperti guru, orangtua, dan lain sebagainya. Sebagai faktor psikologis yang penting dalam mencapai kesuksesan belajar, maka pengetahuan dan pemahaman tentang kecerdasan perlu dimiliki oleh setiap calon guru atau guru profesional, sehingga mereka dapat memahami tingkat kecerdasan siswanya.
·         Motivasi
Motivasi adalah salah satu faktor yang memengaruhi keefektifan kegiatan belajar siswa. Motivasilah yang mendo¬rong siswa inginn melakukan kegiatan belajar. Para ahli psikologi mendefinisikan motivasi sebagai proses di dalam diri individu yang aktif, mendorong, memberikan arah, dan menjaga perilaku setiap saat (Slavin, 1994).

·         Minat
Secara sederhana, minat (interest) berarti kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu. Menurut Reber (Syah, 2003), minat bukanlah istilah yang populer dalam psikologi disebabkan ketergantungannya terhadap berbagai faktor internal lainnya, seperti pemusatan perhatian, keingintahuan, motivasi, dan kebutuhan.

·         Sikap
Dalam proses belajar, sikap individu dapat memeng¬aruhi keberhasilan proses belajarnya. Sikap adalah gejala internal yang berdimensi afektif berupa kecenderungan untuk mereaksi atau merespons dengan cara yang relatif tetap terhadap objek, orang, peristiwa dan sebagainya, baik secara positif maupun negatif (Syah, 2003).

·         Bakat
Faktor psikologis lain yang memengaruhi proses belajar adalah bakat. Secara umum, bakat (aptitude) didefinisikan sebagai kemampuan potensial yang dimiliki seseorang untuk mencapai keberhasilan pada masa yang akan datang (Syah, 2003).







Senin, 20 Maret 2017

Cedera di akibatkan oleh kebugaran jasmani

A.    pengertian kebugaran
Kebugaran jasmani merupakan suatu keadaan yang sangat diinginkan oleh setiap orang. Dengan kebugaran jasmani orang akan dapat tampil lebih dinamis dan tercipta produktivitas kerja. Manfaat kebugaran jasmani pada saat ini sudah sangat disadari oleh masyarakat, terbukti dengan berkembangnya pusat-pusat kebugaran dan kegiatan olahraga yang marak diselenggarakan yang kesemuanya berpangkal pada pencarian kebugaran jasmani.

Di bawah ini akan ada beberapa gambaran yang menjelaskan tentang apa sebenarnya kebugaran jasmani itu.
Menurut Judith Rink dalam Mochamad Sajoto (1988: 43), bahwa kebugaran jasmani merupakan kemampuan seseorang menyelesaikan tugas sehari-hari dengan tanpa mengalami kelelahan berarti, dengan pengeluaran energi yang cukup besar, guna memenuhi kebutuhan geraknya dan menikmati waktu luang serta untuk memenuhi keperluan darurat bila sewaktu-waktu diperlukan. Djoko Pekik (2004: 2), bahwa kebugaran jasmani merupakan kemampuan seseorang melakukan kerja sehari-hari secara efisien tanpa timbul kelelahan yang berlebihan sehingga masih menikmati waktu luangnya.
Sedangkan menurut Engkos Kosasih (1985: 10), kebugaran jasmani adalah suatu keadaan seseorang yang mempunyai kekuatan (strength), kemampuan (ability), kesanggupan, dan daya tahan untuk melakukan pekerjaannya dengan efisien tanpa kelelahan. Rusli Lutan (2002: 7), kebugaran jasmani adalah kemampuan seseorang untuk melaksanakan tugas fisik yang memerlukan kekuatan, daya tahan, dan fleksibilitas. Menurut Depdikbud (1997: 4), kebugaran jasmani pada hakekatnya berkenaan dengan kemampuan dan kesanggupan fisik seseorang untuk melaksanakan tugasnya sehari-hari secara efisien dan efektif dalam waktu yang relatif lama tanpa menimbulkan kelelahan yang berarti, dan masih memiliki tenaga cadangan untuk melaksanakan aktivitas lainnya.
T. Cholik Muthohir (1999) dalam Ismaryati (2006: 40), menyatakan bahwa kebugaran jasmani merupakan kondisi yang mencerminkan kemampuan seseorang untuk melakukan tugas dengan produktif tanpa mengalami kelelahan yang berarti.
Berdasarkan beberapa pendapat ahli di atas, maka dapat disimpulkan bahwa kebugaran jasmani merupakan komponen seseorang untuk melakukan aktivitas sehari-hari dengan efisien tanpa mengalami kelelahan yang berarti dan masih mempunyai cadangan tenaga untuk melakukan aktivitas selanjutnya.

A.    10 Komponen kebugaran

1.    Kekuatan (Strenght) adalah komponen kondisi fisik seseorang mengenai kemampuan dalam mempengaruhi otot untuk menerima beban sewaktu bekerja.
2.    Daya tahan (Endurance) ada Dua macam daya tahan :
a.    Daya tahan umun (general endurance) kemampuan seseorang untuk mempergunakan sistem organ paru paru, jantung dan peredaran darahnya untuk menjalankan kerja secara terus menerus yang melibatkan sejumlah ototo dalam intensitas tinggi dan waktu yang lama.
b.    Daya tahan otot (local endurance) adalah komponen seseorang dalam mempergunakan ototnya untuk berkontraksi secara terus menerus dan dalam waktu yang relatif lama dengan beban tertantu
3.    Daya Otot ( muscullar power) kemampuan seseorang untuk mempergunakan kemampuan maksimum yang dikerahkan dalam waktu yang sependek pendeknya
4.    Kecepatan (speed), kemampuan seseorang untuk melakukan gerakan yang sama dan berkesinambungan dan dalam waktu yang sesingkat singkatnya, seperti  lari cepat, pukulan dalam tinju dll.
5.    Daya Lentur ( fleksibilitas ), efektifitasan seseorang dalam penyesuaian diri untuk segala aktifiitas dengan penguluran tubuh yang luas. Hal ini dapat mudah ditandai dengan tingkat fleksibilitas persendian pada tubuh manusia.
6.    Kelincahan (agility),  kemampuan seseorang untuk merubah arah gerakanya dengan kecepatan tinggi waktu yang cepat.
7.    Koordinasi (coordination), kemampuan seseorang dalam mengintegrasikan berbagai gerakan berbeda  kedalam satu gerakan tunggal secara efektif.
8.    Keseimbanagan ( balance ), Kemampuan seseorang mengendalikan organ-organ syaraf otot.
9.    Ketepatan ( acuracy ) adalah seseorang untuk mengendalikan gerakan gerakan bebas terhadap suatu sasaran.
10.  Reaksi ( reaction ) adalah kemapuan seseorang untuk segera bertindak secepatnya dalam menangggapi rangsangan yang ditimbulkan lewat indra.


sejarah lari marathon terjauh

Sejarah Lari Marathon

Ketika mendengar kata “marathon”, kita akan membayangkan lomba lari jarak jauh. Namun tidak seperti yang dipersepsikan oleh masyarakat awam, tidak semua lomba lari merupakan sebuah lomba marathon. Karena lomba marathon punya jarak yang spesifik: 42,195 kilometer. Yap, 42 km ditambah dengan 195 meter.

Jadi kenapa di sebut dengan  marathon..?
karena Marathon adalah nama sebuah daerah di Yunani. Pada tahun 490 SM terjadilah Pertempuran Marathon (Battle of Marathon) di Teluk Marathon oleh tentara Yunani dari Athena melawan serangan pasukan Persia. Setelah pertempuran usai dan dimenangkan oleh tentara Yunani, ada legenda mengenai Pheidippides, sang pembawa pesan yang berlari tanpa henti dari Marathon menuju Athena untuk mengabarkan kemenangan Yunani atas Pertempuran Marathon. Walaupun kemudian Pheidippides meninggal setelah menyampaikan kabar kemenangan tersebut karena kelelahan.
Pheidippides
 setelah sekian lama berlalu Olimpiade di era modern mengadopsi sejarah tersebut menjadi nomor atletik baru yang disebut dengan Marathon. Pada Olimpiade era modern pertama di tahun 1896, jaraknya sekitar 40km, dari Marathon menuju Athena. Namun jarak ini bisa berubah-ubah di Olimpiade berikutnya karena banyaknya rute antara Marathon-Athena.
Beberapa pelari asal Amerika Serikat yang berpartisipasi dalam nomor marathon di Olimpiade 1986 membawa oleh-oleh lomba Marathon ini ke negara asalnya. Dan mulai tahun 1897 mereka selalu menyelenggarakan lomba lari Boston Marathon setiap tahunnya hingga saat ini. Tak heran kalau Boston Marathon menjadi lomba marathon paling bergengsi.
Jarak resmi yang disepakati oleh Komite Olimpiade Internasional (International Olympic Committee, IOC) pada tahun 1907 adalah 25 miles (40 km) untuk Olimpiade 1908 di London. Namun saat pemetaan rute, penyelenggara memutuskan untuk menggunakan rute berjarak 26 miles (dari Windsor Castle menuju White City Stadium), ditambah lagi 1 putaran lapangan (586 yards 2 feet) agar garis finish tepat berada di depan tribun di mana Raja Inggris duduk menonton. Yang pada saat lomba berubah lagi menjadi kurang dari 1 putaran lapangan, 385 yards.
26 miles 385 yards = 42 km 195 meter.                                                                     
Hingga akhirnya pada Mei 1921, International Amateur Athletic Federation (IAAF) menetapkan 42,195 km sebagai jarak resmi lomba Marathon yang masih digunakan sebagai acuan hingga saat ini. Jarak tersebut juga masih diberikan toleransi tambahan maksimal 42 meter (0,1%) sebagai antisipasi kesalahan pengukuran (1 meter tambahan per 1 km).
Awalnya, nomor atletik Marathon ini hanya diperlombakan untuk kaum pria. Nomor ini baru dibuka secara resmi untuk atlet wanita pada Olimpiade 1984 di Los Angeles, Amerika Serikat.
http://i1.wp.com/lh4.googleusercontent.com/-1RYZgy7ZLg4/URtnhEmoODI/AAAAAAAAFtk/FaYqMcW16vU/s640/SCMS2012.jpg?resize=640%2C334&ssl=1
Tidak seperti lapangan atletik yang dengan mudah dibuat seragam karena kelilingnya hanya 400 meter, tentunya tidak mungkin membuat jalur (track) khusus berjarak 42,195 km hanya untuk lomba lari. Sehingga, biasanya lomba marathon menggunakan jalur yang sudah ada, misalnya jalan raya di dalam kota. Oleh karena itu, walaupun jarak setiap marathon (bersertifikasi IAAF) itu sama-sama 42,195 km, tentunya rutenya akan berbeda di satu kota dengan kota lain. Selain rute, kondisi kontur, ketinggian, elevasi, dan bahkan iklim tentunya unik di setiap daerah. Jadi, jangan heran kalau banyak pelari yang suka berlomba di luar kota, atau bahkan luar negeri untuk mendapatkan pengalaman berlari yang berbeda.
Rekor dunia untuk Marathon berkisar di angka 2 jam (pria 2:03:38, wanita 2:15:25). Tentunya oleh atlet elit/profesional. Sementara untuk pelari amatir tentunya lebih lama lagi. Pelari marathon “pemula” biasanya menuntaskan dalam waktu 4 hingga 7 jam. Bukan waktu yang sebentar. Sehingga tak sedikit pula resiko kesehatan dalam menamatkan sebuah lomba marathon jika tanpa persiapan yang matang.
Nah, kita semua jangan keliru lagi untuk menyebut semua lomba lari jarak jauh sebagai marathon. Misalnya 5K dan 10K yang hanya 5 km dan 10 km tentunya belum bisa disebut sebagai marathon. Kecuali 21K yang berjarak setengah dari marathon, 21 km, sehingga disebut sebagai half-marathon. Sementara untuk yang berjarak penuh 42,195 km juga biasa disebut sebagai full-marathon.


Minggu, 19 Maret 2017

sarana pelindung olahraga taekwondo dan anggar

SARANA PELINDUNG OLAHRAGA

A.    PENGERTIAN SARANA OLAHRAGA
Menurut istilah sarana olahraga adalah terjemahan dari facilities yaitu sesuatu yang digunakan dan dimanfaatkan dalam pelaksanaan kegiatan olahraga atau penjas, namun dalam pembelajaran juga dapat dimodifikasi sesuai dengan kondisi pada saat di perlukan.
1.      Sarana & Prasarana Taekwondo
Untuk mengadakan suatu pertandingan taekwondo diperlukan sarana dan prasarana yang diperlukan guna mendukung jalannya pertandingan, prasarana dan sarana yang diperlukan antara lain :
a. PRASARANA
·         Lapangan pertandingan : ruang guna untuk tempat prasarana yg lain seperti, matras 8x8 m, LCD Proyektor, digital scoring, ember merah dan biru dan sound system, camera recorder.
·         Matras 8x8 m : tempat berjalannya pertandingan terbuat dari matras yang elastis dan rata.
·         LCD Proyektor : untuk menampilkan point pertandingan agar terlihat lebih jelas.
·         Digital Scoring : alat untuk menghitung point pertandingan.
·         Sound System : pengeras suara agar bisa lebih didengar bila di event-event besar.
·         Ember biru : tempat membuang kotoran pada saat pertandingan untuk pihak biru.
·         Ember merah : tempat membuang kotoran pada ssat pertandingan untuk pihak merah.
·         Camera Recorder : untuk merekam permainan jika coach meminta video replay pada saat point tidak masuk.

b. SARANA
·         Head Guard (pelindung kepala) : untuk melindungi kepala, mengurangi benturan keras.
·         Mouth Piece (pelindung mulut) : untuk melindungi mulut khususnya pada gigi.
·         Body Protector (pelindung badan) : untuk melindungi badan, mengurangi benturan.
·         Forearm Guard (pelindung lengan) : untuk melindungi lengan.
·         Hand Glove (pelindung tangan) : untuk melindungi tangan, khususnya jari, berbentuk sarung tangan.
·         Groin Guard (pelindung kemaluan) : untuk melindungi kemaluan, mengurangi benturan.
·         Shin Guard (pelindung tulang kering) : untuk melindungi tulang kering.

Nama Alat-Alat Taekwondo

Dalam berlatih taekwondo dikenal dengan berbagai macam alat yang digunakan untuk menunjang kegiatan berlatih taekwondo. Nama alat alat taekwondo yang biasa digunakan dalam berlatih sehari hari adalah sebagi berikut ini:

1. Target Kicking
Target kicking berfungsi untuk berlatih tendangan di taekwondo. melatih ketepatan dengan sasaran tendang menggunakan target kicking.

2. Pelindung Kepala / Head Guard
Pelindung kepala/ head guard digunakan taekwondoin ketika berlatih/ bertanding kyorugi. taekwondoin diwajibkan memakai pelindung kepala/head guard ketika bertanding di kategori kyorugi. selain berfungsi untuk melindungi kepala head guard ini juga berfungsi untuk penilaian. apabila taekwondoin berhasil menendang arah kepala/ mengenai kepala secara telak maka ia akan memperoleh nilai tinggi / 3 point arah kepala.

3. Body Protector Taekwondo/ Pelindung Badan
 Body Protector taekwondo/ Pelindung badan ini berfungsi untuk melindungi badan di dalam berlatih taekwondo khususnya kyorugi/ pertarungan. Di dalam kejuaraan taekwondo maka taekwondoin diwajibka untuk memakai body protector taekwondo khususnya di kelas kyorugi/ pertarungan. 

4. Pelindung Tangan Taekwondo/ Hand Protector
Pelindung tangan / dekker tangan atau biasa dikenal dengan hand protector ini wajib digunakan ketika bertanding taekwondo di kategori kyorugi, berfungsi untuk mengurangi cidera ketika bertanding, dapat berfungsi juga untuk menangkis serangan.

5. Pelindung Kaki Taekwondo/ Shin Guard taekwondo
Pelindung kaki taekwondo/ Shin Guard taekwondo berfungsi untuk melindungi kaki ketika berlatih taekwondo khususnya kyorugi. Serta berfungsi juga untuk mengurangi cidera ketika berlatih karena fungsinya adalah untuk melindungi tulang kering kaki.

B.     ANGGAR
Anggar adalah seni budaya olahraga ketangkasan dengan senjata yang menekankan pada teknik kemampuan seperti memotong, menusuk atau menangkis senjata lawan dengan menggunakan keterampilan dalam memanfaatkan kelincahan tangan. Dalam artian lebih spesifik, anggaran adalah satu satu cabang olahraga yang diajarkan di sekolah - sekolahEropa pada masa lalu dalam melatih keahlian dalam menggunakan senjata tajam yang akhirnya menjadi salah satu olahraga resmi di Olimpiade.

Senjata Anggar:
Anggar yang dipertandingkan pada olimpiade memainkan tiga nomor, yang dinamakan berdasarkan senjatanya:
·         Floret (foil):  Pedang yang berbentuk langsing, lentur dan ringan, ujungnya datar atau bulat, tumpul dan berpegas. Bila ditusukkan dapat naik/turun, beratnya 500 gram (5 ons). Pelindung tangan yang terdapat pada floret lebih kecil dibandingkan dengan Degen dan Sabel. Ujungnya untuk menusuk dan bagian bawah pedang untuk menangkis dan menekan.


untuk sasaran pada senjata Floret

·         Sabel (sabre): Pedang yang berbentuk segitiga dan sudutnya tidak tajam, seperti parang kecil, semakin keatas semakin pipih dan ujungnya ditekuk hingga tidak meruncing, beratnya 500 gram. Pelindungan penuh menutupi tangan sampai pangkal tangkai. Bagian atas pedang untuk memarang dan bagian bawah untuk menangkis, serta ujungnya untuk menusuk.
Untuk sasaran pada senjata Sabel :

·         Degen (epée): Pedang berbentuk segitiga dan berparit, pada pangkalnya tebal dan samping keujung kecil, agak kaku. Ujungnya datar dan berpegas dengan pelindung tangan besar, beratnya 750-770 gram. Bagian bawah pedang untuk menangkis dan ujungnya untuk menusuk.



Untuk sasaran pada senjata Degen Line, yaitu pembagian posisi tubuh pemain anggar Jenis Grip atau pegangan pada pedang anggar ada dua jenis (hanya dipakai dipedang Floret dan Degen saja), yaitu :

·          Pistol Grip

 
Nama-nama pelindung tubuh yang digunakan:
1.      Masker (gunanya untuk melindungi wajah)
2.      Glop ( pelindung tangan)
3.      Flastron ( pelindung dada dari tusukan untuk laki-laki)
4.      Body protector ( pelindung badan di bagian peyudara  untuk  wanita)