Minggu, 26 Februari 2017

PENGERTIAN CEDERA

A.    Pengertian Cedera
     suatu gaya-gaya bekerja pada tubuh atau sebagian dari tubuh yang melampui kemampuan tubuh untuk mengatasinya. Gaya-gaya  ini berlangsung dengan cepat atau jangka lama  kareana berbagai macam  cedera  yang timbul, baik  pada waktu  latihan diketika saat berolahraga  maupn pada waktu olahraga (pertandingan) ataupun sesudah pertandingan.
        Cedera dalam dunia olahraga dapat dikategorikan menjadi tiga tingkatan, yaitu: cedera ringan/cedera tingkat pertama, cedera sedang/cedera tingkat kedua, dan cedera berat/cedera tingkat ketiga.
                                        
Secara umum cedera yang sering dialami karena aktivitas olahraga sebagai berikut:

 1. Memar
 memar merupaka  cedera yang disebabkan oleh benturan benda keras pada jaringan linak tubuh. Pada memar, jaringan dibawah permukaan kulit rusak dan pembuluh darah kecil pecah sehingga darah dan cairan seluler merembes kejaringan sekitarnya. Luka memar yang disebabkan oleh cedera bukan merupakan keadaan serius dan akan sembuh dengan sendirinya tanpa pengobatan. Meskipun demikian luka memar di bagian kepala mungkin dapat menutupi cedera yang lebih gawat dalam kepala (tulang kepala retak dengan perdarahan di bagian otak). Bila luka memar timbul dengan spontan, maka mungkin merupakan tanda gangguan perdarahan.


Untuk penanganan cedera memar bisa dilakukan sebagai berikut:
Kompres    dengan    es    selama    12-24    jam    untuk    menghentikan pendarahan kapiler Tujuanya ialah untuk menghentikan pendarahan (menyempit, vasokontraksi sehingga memperlambat aliran darah) dengan demikian es mempunyai tujuan mengurangi pendarahan, menghentikan pendarahan, mengurangi pembengkakan, dan mengurangi rasa sakit dalam pemberian kompres dingin ini, ada intervalnya yaitu 20 sampai dengan 30 menit. Tujuannya agar jaringan-jaringan pada tubuh tidak menjadi rusak/mati.
Gunannya kompres dengan es adalah untuk mengurangi pembengkakkan sebagai akibat pendarahan yang dihentikan oleh ikatan. Untuk  mengurangi  pergerakan,  balut  tekan  adalah  suatu  ikatan   yang terbuat dari bahan elastis. Bahan perban disebut elastis perban/elastis bandage/tensiokrep atau benda-benda sejenis. Bahaya balut tekan adalah jika ikatan itu terlalu kencang, maka pembuluh dara arteri tidak bisa mengalirkan darah ke bagian  distal ikatan. Hal ini akan menyebabkan kematian dari jaringan- jaringan di sebelah distal ikatan.

hal ini sesuai dengan pendapat Jones (1996; 53) mengemukakan bahwa dalam Ilmu kesehatan diutamakan tindakan preventif (pencegahan) daripada tindakan kuratif (pengobatan) karena:
1.                  Mencegah memerlukan biaya yang lebih ringan daripada mengobati.
2.                  Jika tindakan pengobatan tidak sempurna akan menimbulkan cacat/ invalid.
3.                  Selama sakit dapat mengurangi produktivitas.


B.     PRINSIP PENANGANAN CEDERA 
1.      Penanganan Cedera yang Terjadi
 Jika usaha pencegahan sudah dilakukan secara maksimal, belum tentu potensi
   cedera bisa langsung menghilang. Potensi cedera dalam Penjasorkes sangat mungkin terjadi mengingat banyaknya faktor yang mempengaruhi. Berikut ini adalah penanganan cedera berdasarkan jenis cedera yang diderita oleh siswa.
   a. Memar, Strain dan Sprain Menurut Ronald P. Pfeiffer (2009: 36) ketika  terjadi cedera memar, strain dan sprain saat berolahraga terapi dingin sering digunakan bersama- sama dengan teknik pertolongan pertama pada cedera yang disebut RICE(Rest,Ice,Compression and Elevation).
1.      Rest (istirahat)
Cara melakuakan nya dengan Mengistirahatkan bagian tubuh yang cedera, bertujuan untuk mencegah bertambah parahnya cedera dan mengurangi aliran darah yang menuju ke daerah yang cedera.
2.  Ice (aplikasi dingin)
 Yaitu memberikan es selama dua hari setelah cedera untuk melokalisir daerah cedera, mematikan ujung syaraf sehingga mengurangi rasa nyeri, dan mencegah agar jaringan yang cedera tidak bertambah bengkak karena pemberian es akan menyebabkan vasokontriksi sehingga aliran darah yang menuju daerah cedera berkurang.Pemberian es jangan sampai terlalu lama karena akan mengakibatkan iritasi,hypothermia,dan frost bite yaitu kerusakan yang terjadi karena penerapan aplikasi dingin yang berlebihan.
           Cara penerapan aplikasi dingin atau pemberian es yaitu:
a)Es ditempatkan pada kantong plastik kemudian dibungkus denganhanduk.
b)Kompres es dilakukan selama 2-3 menit
c) Bila sudah terasa kesemutan atau telihat pucat pemberian es dapat dihentikan sementara. Ini merupakan tanda telah terjadi vasokontriksi.
3. Compression (pembalutan)
 Yaitu mempergunakan kompresi elastis selama dua hari untuk mencegah pembengkakan dan menghentikan perdarahan. Pembalutan dapat menggunakan perban atau pembalut tekan yang elasti(tensocrepe) dan harus dipakai senyaman mungkin.
4. Elevation(meninggikan daerah cedera)

 Berusaha agar bagian yang cedera ada di atas letak jantung untuk mengurangi kemungkinan terjadinya pembengkakan akibat perdarahan dan Peradangan . Dalam perawatan nyeri yang disebabkan karena cedera, terapi dingin dilakukan sampai pembengkakan berkurang. Terapi dingin biasanya digunakan pada 24 sampai 48 jam setelah terjadinya cedera dan dipakai untuk mengurangi sakit dan pembengkakan. Panas selanjutnya digunakan dalam fase rehabilitasi fase kronis. Beberapa kondisi yang dapat ditangani dengan RICE antara lain  cedera memar, strain dan sprain, dan kram otot.