Senin, 20 Maret 2017

sejarah lari marathon terjauh

Sejarah Lari Marathon

Ketika mendengar kata “marathon”, kita akan membayangkan lomba lari jarak jauh. Namun tidak seperti yang dipersepsikan oleh masyarakat awam, tidak semua lomba lari merupakan sebuah lomba marathon. Karena lomba marathon punya jarak yang spesifik: 42,195 kilometer. Yap, 42 km ditambah dengan 195 meter.

Jadi kenapa di sebut dengan  marathon..?
karena Marathon adalah nama sebuah daerah di Yunani. Pada tahun 490 SM terjadilah Pertempuran Marathon (Battle of Marathon) di Teluk Marathon oleh tentara Yunani dari Athena melawan serangan pasukan Persia. Setelah pertempuran usai dan dimenangkan oleh tentara Yunani, ada legenda mengenai Pheidippides, sang pembawa pesan yang berlari tanpa henti dari Marathon menuju Athena untuk mengabarkan kemenangan Yunani atas Pertempuran Marathon. Walaupun kemudian Pheidippides meninggal setelah menyampaikan kabar kemenangan tersebut karena kelelahan.
Pheidippides
 setelah sekian lama berlalu Olimpiade di era modern mengadopsi sejarah tersebut menjadi nomor atletik baru yang disebut dengan Marathon. Pada Olimpiade era modern pertama di tahun 1896, jaraknya sekitar 40km, dari Marathon menuju Athena. Namun jarak ini bisa berubah-ubah di Olimpiade berikutnya karena banyaknya rute antara Marathon-Athena.
Beberapa pelari asal Amerika Serikat yang berpartisipasi dalam nomor marathon di Olimpiade 1986 membawa oleh-oleh lomba Marathon ini ke negara asalnya. Dan mulai tahun 1897 mereka selalu menyelenggarakan lomba lari Boston Marathon setiap tahunnya hingga saat ini. Tak heran kalau Boston Marathon menjadi lomba marathon paling bergengsi.
Jarak resmi yang disepakati oleh Komite Olimpiade Internasional (International Olympic Committee, IOC) pada tahun 1907 adalah 25 miles (40 km) untuk Olimpiade 1908 di London. Namun saat pemetaan rute, penyelenggara memutuskan untuk menggunakan rute berjarak 26 miles (dari Windsor Castle menuju White City Stadium), ditambah lagi 1 putaran lapangan (586 yards 2 feet) agar garis finish tepat berada di depan tribun di mana Raja Inggris duduk menonton. Yang pada saat lomba berubah lagi menjadi kurang dari 1 putaran lapangan, 385 yards.
26 miles 385 yards = 42 km 195 meter.                                                                     
Hingga akhirnya pada Mei 1921, International Amateur Athletic Federation (IAAF) menetapkan 42,195 km sebagai jarak resmi lomba Marathon yang masih digunakan sebagai acuan hingga saat ini. Jarak tersebut juga masih diberikan toleransi tambahan maksimal 42 meter (0,1%) sebagai antisipasi kesalahan pengukuran (1 meter tambahan per 1 km).
Awalnya, nomor atletik Marathon ini hanya diperlombakan untuk kaum pria. Nomor ini baru dibuka secara resmi untuk atlet wanita pada Olimpiade 1984 di Los Angeles, Amerika Serikat.
http://i1.wp.com/lh4.googleusercontent.com/-1RYZgy7ZLg4/URtnhEmoODI/AAAAAAAAFtk/FaYqMcW16vU/s640/SCMS2012.jpg?resize=640%2C334&ssl=1
Tidak seperti lapangan atletik yang dengan mudah dibuat seragam karena kelilingnya hanya 400 meter, tentunya tidak mungkin membuat jalur (track) khusus berjarak 42,195 km hanya untuk lomba lari. Sehingga, biasanya lomba marathon menggunakan jalur yang sudah ada, misalnya jalan raya di dalam kota. Oleh karena itu, walaupun jarak setiap marathon (bersertifikasi IAAF) itu sama-sama 42,195 km, tentunya rutenya akan berbeda di satu kota dengan kota lain. Selain rute, kondisi kontur, ketinggian, elevasi, dan bahkan iklim tentunya unik di setiap daerah. Jadi, jangan heran kalau banyak pelari yang suka berlomba di luar kota, atau bahkan luar negeri untuk mendapatkan pengalaman berlari yang berbeda.
Rekor dunia untuk Marathon berkisar di angka 2 jam (pria 2:03:38, wanita 2:15:25). Tentunya oleh atlet elit/profesional. Sementara untuk pelari amatir tentunya lebih lama lagi. Pelari marathon “pemula” biasanya menuntaskan dalam waktu 4 hingga 7 jam. Bukan waktu yang sebentar. Sehingga tak sedikit pula resiko kesehatan dalam menamatkan sebuah lomba marathon jika tanpa persiapan yang matang.
Nah, kita semua jangan keliru lagi untuk menyebut semua lomba lari jarak jauh sebagai marathon. Misalnya 5K dan 10K yang hanya 5 km dan 10 km tentunya belum bisa disebut sebagai marathon. Kecuali 21K yang berjarak setengah dari marathon, 21 km, sehingga disebut sebagai half-marathon. Sementara untuk yang berjarak penuh 42,195 km juga biasa disebut sebagai full-marathon.


Minggu, 19 Maret 2017

sarana pelindung olahraga taekwondo dan anggar

SARANA PELINDUNG OLAHRAGA

A.    PENGERTIAN SARANA OLAHRAGA
Menurut istilah sarana olahraga adalah terjemahan dari facilities yaitu sesuatu yang digunakan dan dimanfaatkan dalam pelaksanaan kegiatan olahraga atau penjas, namun dalam pembelajaran juga dapat dimodifikasi sesuai dengan kondisi pada saat di perlukan.
1.      Sarana & Prasarana Taekwondo
Untuk mengadakan suatu pertandingan taekwondo diperlukan sarana dan prasarana yang diperlukan guna mendukung jalannya pertandingan, prasarana dan sarana yang diperlukan antara lain :
a. PRASARANA
·         Lapangan pertandingan : ruang guna untuk tempat prasarana yg lain seperti, matras 8x8 m, LCD Proyektor, digital scoring, ember merah dan biru dan sound system, camera recorder.
·         Matras 8x8 m : tempat berjalannya pertandingan terbuat dari matras yang elastis dan rata.
·         LCD Proyektor : untuk menampilkan point pertandingan agar terlihat lebih jelas.
·         Digital Scoring : alat untuk menghitung point pertandingan.
·         Sound System : pengeras suara agar bisa lebih didengar bila di event-event besar.
·         Ember biru : tempat membuang kotoran pada saat pertandingan untuk pihak biru.
·         Ember merah : tempat membuang kotoran pada ssat pertandingan untuk pihak merah.
·         Camera Recorder : untuk merekam permainan jika coach meminta video replay pada saat point tidak masuk.

b. SARANA
·         Head Guard (pelindung kepala) : untuk melindungi kepala, mengurangi benturan keras.
·         Mouth Piece (pelindung mulut) : untuk melindungi mulut khususnya pada gigi.
·         Body Protector (pelindung badan) : untuk melindungi badan, mengurangi benturan.
·         Forearm Guard (pelindung lengan) : untuk melindungi lengan.
·         Hand Glove (pelindung tangan) : untuk melindungi tangan, khususnya jari, berbentuk sarung tangan.
·         Groin Guard (pelindung kemaluan) : untuk melindungi kemaluan, mengurangi benturan.
·         Shin Guard (pelindung tulang kering) : untuk melindungi tulang kering.

Nama Alat-Alat Taekwondo

Dalam berlatih taekwondo dikenal dengan berbagai macam alat yang digunakan untuk menunjang kegiatan berlatih taekwondo. Nama alat alat taekwondo yang biasa digunakan dalam berlatih sehari hari adalah sebagi berikut ini:

1. Target Kicking
Target kicking berfungsi untuk berlatih tendangan di taekwondo. melatih ketepatan dengan sasaran tendang menggunakan target kicking.

2. Pelindung Kepala / Head Guard
Pelindung kepala/ head guard digunakan taekwondoin ketika berlatih/ bertanding kyorugi. taekwondoin diwajibkan memakai pelindung kepala/head guard ketika bertanding di kategori kyorugi. selain berfungsi untuk melindungi kepala head guard ini juga berfungsi untuk penilaian. apabila taekwondoin berhasil menendang arah kepala/ mengenai kepala secara telak maka ia akan memperoleh nilai tinggi / 3 point arah kepala.

3. Body Protector Taekwondo/ Pelindung Badan
 Body Protector taekwondo/ Pelindung badan ini berfungsi untuk melindungi badan di dalam berlatih taekwondo khususnya kyorugi/ pertarungan. Di dalam kejuaraan taekwondo maka taekwondoin diwajibka untuk memakai body protector taekwondo khususnya di kelas kyorugi/ pertarungan. 

4. Pelindung Tangan Taekwondo/ Hand Protector
Pelindung tangan / dekker tangan atau biasa dikenal dengan hand protector ini wajib digunakan ketika bertanding taekwondo di kategori kyorugi, berfungsi untuk mengurangi cidera ketika bertanding, dapat berfungsi juga untuk menangkis serangan.

5. Pelindung Kaki Taekwondo/ Shin Guard taekwondo
Pelindung kaki taekwondo/ Shin Guard taekwondo berfungsi untuk melindungi kaki ketika berlatih taekwondo khususnya kyorugi. Serta berfungsi juga untuk mengurangi cidera ketika berlatih karena fungsinya adalah untuk melindungi tulang kering kaki.

B.     ANGGAR
Anggar adalah seni budaya olahraga ketangkasan dengan senjata yang menekankan pada teknik kemampuan seperti memotong, menusuk atau menangkis senjata lawan dengan menggunakan keterampilan dalam memanfaatkan kelincahan tangan. Dalam artian lebih spesifik, anggaran adalah satu satu cabang olahraga yang diajarkan di sekolah - sekolahEropa pada masa lalu dalam melatih keahlian dalam menggunakan senjata tajam yang akhirnya menjadi salah satu olahraga resmi di Olimpiade.

Senjata Anggar:
Anggar yang dipertandingkan pada olimpiade memainkan tiga nomor, yang dinamakan berdasarkan senjatanya:
·         Floret (foil):  Pedang yang berbentuk langsing, lentur dan ringan, ujungnya datar atau bulat, tumpul dan berpegas. Bila ditusukkan dapat naik/turun, beratnya 500 gram (5 ons). Pelindung tangan yang terdapat pada floret lebih kecil dibandingkan dengan Degen dan Sabel. Ujungnya untuk menusuk dan bagian bawah pedang untuk menangkis dan menekan.


untuk sasaran pada senjata Floret

·         Sabel (sabre): Pedang yang berbentuk segitiga dan sudutnya tidak tajam, seperti parang kecil, semakin keatas semakin pipih dan ujungnya ditekuk hingga tidak meruncing, beratnya 500 gram. Pelindungan penuh menutupi tangan sampai pangkal tangkai. Bagian atas pedang untuk memarang dan bagian bawah untuk menangkis, serta ujungnya untuk menusuk.
Untuk sasaran pada senjata Sabel :

·         Degen (epée): Pedang berbentuk segitiga dan berparit, pada pangkalnya tebal dan samping keujung kecil, agak kaku. Ujungnya datar dan berpegas dengan pelindung tangan besar, beratnya 750-770 gram. Bagian bawah pedang untuk menangkis dan ujungnya untuk menusuk.



Untuk sasaran pada senjata Degen Line, yaitu pembagian posisi tubuh pemain anggar Jenis Grip atau pegangan pada pedang anggar ada dua jenis (hanya dipakai dipedang Floret dan Degen saja), yaitu :

·          Pistol Grip

 
Nama-nama pelindung tubuh yang digunakan:
1.      Masker (gunanya untuk melindungi wajah)
2.      Glop ( pelindung tangan)
3.      Flastron ( pelindung dada dari tusukan untuk laki-laki)
4.      Body protector ( pelindung badan di bagian peyudara  untuk  wanita)

Kamis, 09 Maret 2017

PENGERTIAN DAN MANFAAT TOTAL STADION

PENGERTIAN DAN MANFAAT TOTAL STADION

1.      PENGERTIAN STADION
Stadion adalah sebuah bangunan yang umumnya digunakan untuk menyelenggarakan acara olahraga, di mana di dalamnya terdapat lapangan atau pentas yang dikelilingi tempat berdiri atau duduk bagi penonton. Stadion tertua yang kita kenal adalah sebuah stadion di olympia, peloponnesos, yunani yang telah menyelenggarakan olimpiade Kuno sejak tahun 776 SM. Stadion umumnya digunakan untuk merujuk kepada bangunan yang menyelenggarakan kegiatan luar ruangan (outdoor), sementara bagi kegiatan dalam ruangan bangunannya disebut gelanggang.
Stadion modern seringkali mempunyai atap di tribun penonton, namun ada pula stadion yang tak beratap sama sekali maupun yang malah menutupi keseluruhan stadion (stadion berbentuk kubah, dome). Meskipun masih terdapat banyak stadion yang dirancang agar penontonnya berdiri, demi alasan keselamatan ada stadion-stadion yang kini telah memasang bangku bagi seluruh penontonnya. Di Indonesia, stadion terbesar adalah stadion utama gelora bungkarno di jakarta, yang dapat menampung sekitar 88.306 penonton,diikuti stadion gelora bungkarno lautan api yang menampung sekitar 72.000 Penonton.

2.      Manfaat dan Kegunaan Total Station Digital Theodolit

Total station adalah alat ukur sudut dan jarak yang terintegrasi dalam satu unit alat. Total station juga sudah dilengkapi dengan processor sehingga bisa menghitung jarak datar, koordinat, dan beda tinggi secara langsung tanpa perlu kalkulator lagi.
Berikut ini penjabaran mengenai pengertian Total station : 
1)  Total Station : adalah peralatan elektronik ukur sudut  dan jarak (EDM) yang menyatu dalam 1 unit alat.
2)  Data dapat disimpan dalam media perekam. Media ini ada yang  berupa on-board/internal, external (elect field book) atau berupa card/PCMCIA Card.  -> salah catat tidak ada.
3)  Mampu melakukan beberapa hitungan (misal: jarak datar, beda tinggi dll) di dalam alat. Juga mampu menjalankan program-program survey, misal : Orientasi arah, Setting-out, Hitungan Luas dll, kemampuan ini tergantung type total stationnya.
4)  Untuk type “high end”nya ada yang dilengkapi motor penggerak, dan dilengkapi dengan ATR-Automatic Target Recocnition, pengenal objek otomatis (prisma).
5)  Type tertentu mampu mengeliminir kesalahan-kesalahan : kolimasi Hz & V, kesalahan diametral, koreksi refraksi, dll. Hingga data yang didapat sangat akurat.
6)  Ketelitian dan kecepatan ukur sudut dan jarak jauh lebih baik dari theodolite manual dan meteran. Terutama untuk pemetaan situasi.
7)  Alat baru dilengkapi Laser Plummet, sangat praktis dan Reflector-less EDM ( EDM tanpa reflector )
8)  Data secara elektronis dapat dikirim ke PC dan diolah menjadi Peta dengan program mapping software.


Rekomendasi Pemakaian :
A. Total Station sebaiknya digunakan untuk pengukuran tata batas baru, baik itu tata batas hutan maupun tata batas dengan pihak ketiga seperti halnya pinjam pakai dan tukar menukar kawasan hutan.
B. Total Station sebaiknya digunakan untuk pengukuran berulang (contoh : rekonstruksi batas kawasan hutan), dimana data sebelumnya diperoleh dari pengukuran menggunakan Total Station juga.


   MANFAAT TOTAL STATION
Kedua stasiun theodolite dan total station yang digunakan untuk mengukur sudut horisontal dan vertikal selama mensurvei dan proyek. Masing-masing memiliki pro dan kontra tertentu yang dapat digunakan dalam berbagai situasi. Secara umum, hal itu akan tergantung pada waktu, uang, tenaga, dan keahlian yang telah tersedia pada saat penentuan alat yang tepat untuk pekerjaan Anda dan tentunya bila ada mengininkan keakuratan dalam pekerjaan konstruksi atau design anda saat survei gunakanlah alat Laser Auto Level.
Meskipun theodolites telah digunakan selama ratusan tahun, operasi utama dari alat ini tetap sama. theodolite terdiri dari teleskop bergerak dipasang antara sumbu vertikal dan horisontal. Sudut dari masing-masing sumbu dapat diukur dengan presisi cukup akurat selama operator memiliki pengetahuan yang cukup menggunakan alat dan trigonometri dasar. Namun, penggunaan theodolite secara umum memerlukan bantuan dari setidaknya satu orang lain selain operator utama untuk membantu mengukur dan menyelaraskan sudut. Ketika menghitung presisi, sangat penting bahwa kedua operator yang terlatih dan memahami semua elemen pengumpulan data; ini mungkin termasuk meratakan saham tripod / theodolite dan pengukuran, serta menyelaraskan tiang dan mengukur garis untuk mengumpulkan data yang akurat, dan akhirnya menggunakan kemampuan matematika dan grafis untuk menghasilkan output yang sesuai.
Manfaat dari total station akan melebihi downsides, dalam banyak kasus, karena fitur-fiturnya semua-inklusif dan integrasi digital. A total station mengintegrasikan fungsi theodolite untuk mengukur sudut dan jarak dengan EDM (meter jarak elektronik). Total stasiun menggunakan sistem prisma dan laser untuk mengembangkan pembacaan digital dari seluruh pengukuran selama pekerjaan Anda. Semua informasi yang dikumpulkan dengan total station disimpan dalam sebuah komputer eksternal di mana data dapat dimanipulasi dan ditambahkan ke program CAD. Robotic total stasiun yang tersedia yang memungkinkan operator untuk bekerja sendiri dengan menggunakan remote control.


Minggu, 26 Februari 2017

PENGERTIAN CEDERA

A.    Pengertian Cedera
     suatu gaya-gaya bekerja pada tubuh atau sebagian dari tubuh yang melampui kemampuan tubuh untuk mengatasinya. Gaya-gaya  ini berlangsung dengan cepat atau jangka lama  kareana berbagai macam  cedera  yang timbul, baik  pada waktu  latihan diketika saat berolahraga  maupn pada waktu olahraga (pertandingan) ataupun sesudah pertandingan.
        Cedera dalam dunia olahraga dapat dikategorikan menjadi tiga tingkatan, yaitu: cedera ringan/cedera tingkat pertama, cedera sedang/cedera tingkat kedua, dan cedera berat/cedera tingkat ketiga.
                                        
Secara umum cedera yang sering dialami karena aktivitas olahraga sebagai berikut:

 1. Memar
 memar merupaka  cedera yang disebabkan oleh benturan benda keras pada jaringan linak tubuh. Pada memar, jaringan dibawah permukaan kulit rusak dan pembuluh darah kecil pecah sehingga darah dan cairan seluler merembes kejaringan sekitarnya. Luka memar yang disebabkan oleh cedera bukan merupakan keadaan serius dan akan sembuh dengan sendirinya tanpa pengobatan. Meskipun demikian luka memar di bagian kepala mungkin dapat menutupi cedera yang lebih gawat dalam kepala (tulang kepala retak dengan perdarahan di bagian otak). Bila luka memar timbul dengan spontan, maka mungkin merupakan tanda gangguan perdarahan.


Untuk penanganan cedera memar bisa dilakukan sebagai berikut:
Kompres    dengan    es    selama    12-24    jam    untuk    menghentikan pendarahan kapiler Tujuanya ialah untuk menghentikan pendarahan (menyempit, vasokontraksi sehingga memperlambat aliran darah) dengan demikian es mempunyai tujuan mengurangi pendarahan, menghentikan pendarahan, mengurangi pembengkakan, dan mengurangi rasa sakit dalam pemberian kompres dingin ini, ada intervalnya yaitu 20 sampai dengan 30 menit. Tujuannya agar jaringan-jaringan pada tubuh tidak menjadi rusak/mati.
Gunannya kompres dengan es adalah untuk mengurangi pembengkakkan sebagai akibat pendarahan yang dihentikan oleh ikatan. Untuk  mengurangi  pergerakan,  balut  tekan  adalah  suatu  ikatan   yang terbuat dari bahan elastis. Bahan perban disebut elastis perban/elastis bandage/tensiokrep atau benda-benda sejenis. Bahaya balut tekan adalah jika ikatan itu terlalu kencang, maka pembuluh dara arteri tidak bisa mengalirkan darah ke bagian  distal ikatan. Hal ini akan menyebabkan kematian dari jaringan- jaringan di sebelah distal ikatan.

hal ini sesuai dengan pendapat Jones (1996; 53) mengemukakan bahwa dalam Ilmu kesehatan diutamakan tindakan preventif (pencegahan) daripada tindakan kuratif (pengobatan) karena:
1.                  Mencegah memerlukan biaya yang lebih ringan daripada mengobati.
2.                  Jika tindakan pengobatan tidak sempurna akan menimbulkan cacat/ invalid.
3.                  Selama sakit dapat mengurangi produktivitas.


B.     PRINSIP PENANGANAN CEDERA 
1.      Penanganan Cedera yang Terjadi
 Jika usaha pencegahan sudah dilakukan secara maksimal, belum tentu potensi
   cedera bisa langsung menghilang. Potensi cedera dalam Penjasorkes sangat mungkin terjadi mengingat banyaknya faktor yang mempengaruhi. Berikut ini adalah penanganan cedera berdasarkan jenis cedera yang diderita oleh siswa.
   a. Memar, Strain dan Sprain Menurut Ronald P. Pfeiffer (2009: 36) ketika  terjadi cedera memar, strain dan sprain saat berolahraga terapi dingin sering digunakan bersama- sama dengan teknik pertolongan pertama pada cedera yang disebut RICE(Rest,Ice,Compression and Elevation).
1.      Rest (istirahat)
Cara melakuakan nya dengan Mengistirahatkan bagian tubuh yang cedera, bertujuan untuk mencegah bertambah parahnya cedera dan mengurangi aliran darah yang menuju ke daerah yang cedera.
2.  Ice (aplikasi dingin)
 Yaitu memberikan es selama dua hari setelah cedera untuk melokalisir daerah cedera, mematikan ujung syaraf sehingga mengurangi rasa nyeri, dan mencegah agar jaringan yang cedera tidak bertambah bengkak karena pemberian es akan menyebabkan vasokontriksi sehingga aliran darah yang menuju daerah cedera berkurang.Pemberian es jangan sampai terlalu lama karena akan mengakibatkan iritasi,hypothermia,dan frost bite yaitu kerusakan yang terjadi karena penerapan aplikasi dingin yang berlebihan.
           Cara penerapan aplikasi dingin atau pemberian es yaitu:
a)Es ditempatkan pada kantong plastik kemudian dibungkus denganhanduk.
b)Kompres es dilakukan selama 2-3 menit
c) Bila sudah terasa kesemutan atau telihat pucat pemberian es dapat dihentikan sementara. Ini merupakan tanda telah terjadi vasokontriksi.
3. Compression (pembalutan)
 Yaitu mempergunakan kompresi elastis selama dua hari untuk mencegah pembengkakan dan menghentikan perdarahan. Pembalutan dapat menggunakan perban atau pembalut tekan yang elasti(tensocrepe) dan harus dipakai senyaman mungkin.
4. Elevation(meninggikan daerah cedera)

 Berusaha agar bagian yang cedera ada di atas letak jantung untuk mengurangi kemungkinan terjadinya pembengkakan akibat perdarahan dan Peradangan . Dalam perawatan nyeri yang disebabkan karena cedera, terapi dingin dilakukan sampai pembengkakan berkurang. Terapi dingin biasanya digunakan pada 24 sampai 48 jam setelah terjadinya cedera dan dipakai untuk mengurangi sakit dan pembengkakan. Panas selanjutnya digunakan dalam fase rehabilitasi fase kronis. Beberapa kondisi yang dapat ditangani dengan RICE antara lain  cedera memar, strain dan sprain, dan kram otot.