1. SEJARAH PERKEMBANGAN SPORT MASSAGE DI INDONESIA
Sport massage bertambah
populer lagi di kalangan atlit pada pemusatian latihan Ganefo I, Olympiade
Tokyo, maupun di PON. Dengan demikian maka pengetahuan tentang sport massage
merupakan suatu keterampilan khusus di dalam olahraga Indonesia.
Persiapan Indonesia menghadapi Asian Games IV tahun
1962 yang akan diselenggarakan di kota Jakarta, membuat Indonesia bersiap diri
di segala bidang termasuk bidang kesehatan dan sport medicine. Dimana pada
tahun 1960 Indonesia mendatangkan team ahli sport massage dari Swedia di pimpin
Mr. Tills untuk mengajar sport massage bertempat di RC Solo, diadakan
penataran, kepelatihan sport massage yang di ikuti oleh 40 orang pelatih dan
guru olahraga dari seluruh Indonesia.
Selesai mengikuti kepelatihan sport massage para
pelatih dan guru olahraga tersebut sebagian besar di terjunkan sebagai tenaga
masseur yang menangani atlit-atlit Indonesia di Asian Games IV tahun 1962. Dari
para pelatih dan guru olahraga inilah sport massage disebarkan ke daerah-daerah
seluruh wilayah Indonesia. Setelah mempelajari manfaat sport massage yang
dihubungkan dengan aktivitas olahraga, selanjutnya sport massage dimasukkan
kedalam kurikulum pendidikan sebagai mata pelajaran di sekolah olahraga, dan
diberian pada kursus-kursus kepelatihan olahraga.
2. SEJARAH PERKEMBANGAN MASSAGE DI INDONESIA
Pijat telah lama
dikenal manusia terutama manusia dari timur. Pijat ini telah berabad-abad
dilakukan oleh nenek moyang kita, bahkan menjadi suatu kebiasaan-kebiasaan atau
suatu kegemaran terutama dikalangan kaum bangsawan dan orang-orang atasan.
Sebab dengan pijat dapat diharapkan manfaat timbulnya perasaan hangat, segar
dan nyaman pada tubuh.
Raja-raja mempunyai
rombongan abdi-abdi yang bertugas untuk memijat, yang biasanya dilakukan oleh
orang-orang buta atau orang-orang ahli pijat yang sengaja dibutakan, disamping
pertimbangan tata kesusilaan, mereka menganggap pula bahwa orang buta mempunyai
kecakapan yang lebih baik dalam memijat. Hal ini dapat dimengerti, sebab dengan
tidak berfungsinya salah satu indera penglihatan, kemampuan indera ini dapat
pindah ke indera peraba atau indera perasa berfungsi untuk memberikan perasaan
nyaman terhadap orang lain biasanya dilakukan orang buta.
Pijat masih dianggap
rendah di dalam masyarakat kita sehingga pijat mempunyai kedudukan sangat
rendah dalam pandangan setiap orang. Dukun-dukun pijat selalu mendapat ejekan
sehari-hari. Meskipun demikian pijat terus hidup subur dan berkembang meluas,
hanya sayang sekali tanpa mengalami kemajuan-kemajuan apa lagi kemajuan
dalam segi keilmuannya. Pijat yang sekarang dilakukan oleh orang adalah sama
dengan pijat yang telah dilakukan oleh nenek moyang kita beberapa abad yang
lampau tanpa mengalami perubahan dan perkembangan.
Pijat yang sebenarnya
dimiliki orang-orang timur, tetapi karena kurang bangsa-bangsa timur untuk
menyelidikinya, menyebabkan munculnya orang-orang barat yang merasa perlu untuk
mengambil alih. Pijat di bawa pulang kenegerinya dan diselidikinya dari segala
segi terutama segi keilmuannya ialah ilmu tentang anatomi tubuh manusia menjadi
basis penyelidikannya. Di samping itu ilmu tentang Physiologi,
Pathologi dan hygine juga menjadi ilmu penunjang di
dalam penyelidikannya.
Kemudian dalam bentuk
yang lebih sempurna, pijat diberi nama massage (diambil dari bahasa Francis)
kembali pijat ke timur lagi. Patut dicatat disini nama-nama bangsa barat yang
berjasa menemukan sistem dalam melakukan massage ialah : Prof. Thomson, Hoffa
dan Goch. Sedang Head dan Mackensie adalah orang-orang yang mempunyai arti
penting dalam memelihara dan mengembangkan dalam pengetahuan Massage.
Pengetahuan massage
ini telah mulai berkembang di negara kita, dan diharapkan massage modern ini
akan segera dapat menggantikan pijat yang masih kuno, yang masih menguasai di
seluruh masyarakat kita. Bersamaan dengan ini akan lenyap pandangan rendah terhadap
massage. Perintisan pendidikan massage di Indonesia dilakukan pada tahun 1958 -
1964 oleh Ern Till ahli massage dari Jerman di Rehabilitasi Centrum Surakarta.
Kursus massage diselenggarakan bagi penyandang cacat netra yang hasilnya ±100
orang lulus lengkap dengan mendapat ijazah. Selain melatih orang penyandang
cacat netra Ern Till juga melatih orang-orang awas untuk menjadi ahli pijat
atau pelatih pijat.
Usaha-usaha uotuk
lebih meningkatkan mutu dan memanfaatkan massage di Indonesia, sekarang nampak
makin jelas Departemen Sosial melalui Panti Sosial Bina Netra menyelenggarakan
latihan keterampilan massage. Hasilnya sekarang masseur-masseur penyandang
cacat netra telah tersebar di Indonesia hidup mandiri dengan keterampilan
massagenya.
3. SEJARAH PERKEMBANGAN MASSAGE DI DUNIA
a. Masa Pra-Sejarah
Pada masa ini bukti telah mendukung posisi massage yang telah dipraktekkan oleh
beberapa kelompok orang di dunia. Para arkeolog telah menemukan artifak-artifak
yang menunjukkan penggunaan massage di sejumlah wilayah di dunia. Meskipun
tidak ada bukti pre-historis langsung yang menjelaskan penggunaan massage untuk
alasan medis, bukti tidak langsung sangat jelas menunjukkan kaitan massage
dengan medis. Lukisan-lukisan di gua Eropa (abad 15000 SM), misalnya,
menunjukkan apa yang bisa disebut sebagai kegunaan sentuhan terapi. Pada
periode sejarah, catatan-catatan tertulis dan bergambar menunjukkan penggunaan
massage.
b. Masa Kuno (Leluhur)
Pada masa ini di kawasan timur, pemikiran/ perhatian terhadap sakit telah
ditulis di Cina selama ribuan tahun, dan catatan telah menunjukkan bahwa
praktek massage telah ada semenjak 3000 SM. Namun, pada periode antara abad
kedua sebelum masehi (yakni 200-101 SM) dan abad pertama sebelum masehi (yakni
1-101 SM), pengobatan di Cina telah mulai ada. Naskah-naskah yang ditemukan di
Cina mulai abad kedua sebelum masehi membahas massage sebagai salah satu metode
perawatan terhadap penyakit yang beraneka-ragam. Namun, kiranya perlu diingat
bahwa akupuntur tidak termasuk (meskipun akupuntur telah disebut dalam tulisan
kedokteran Cina sejak abad 90 sebelum masehi). Dengan menggunakan pengetahuan
mereka tentang massage dan juga akupuntur (gambar1-2), bangsa Cina mengembangkan
suatu aliran atau gaya massage yang mereka sebut dengan “anma” atau “anmo”.
Bangsa cina telah mengembangkan seni massage dengan sangat baik dan bangsa ini
pula yang pertama kali melatih dan mempekerjakan pemijat tuna netra.
Pada awal abad pertama sebelum masehi, berbagai kelompok pemikiran medis telah
berdiri dan mulai menghasilkan pemikiran yang berbeda-beda. Ide/gagasan dan
keyakinan yang berbeda-beda ini dikumpulkan pada masa pemerintahan Kaisar
Kuning mistis dan telah menjadi kitab klasik kedokteran Cina
tradisional, Huang-ti nei-ching. Meskipun tanggal pasti penulisan karya
ini tidak diketahui, kitab ini telah ada menjelang abad pertama sebelum masehi.
Karya yang secara umum dikenal dengan nama Nei Ching ini berisi
deskripsi prosedur sentuhan terapi dan manfaat-manfaatnya. Ada sedikit
perdebatan mengenai tanggal aktual dari karya ini, karena sebagian ahli sejarah
berpendapat bahwa karya ini ditulis sekitar tahun 2760 sebelum masehi. Namun,
para sejarawan medis Cina sebelumnya cenderung mengakui penanggalan sebelumnya.
Mendekati tahun 700 SM, telah ada menteri kesehatan di Cina dan suatu system
kesehatan umum. Menjelang abad ke-6, tehnik dan manfaat massage telah disusun
dengan baik di Cina dan merambah ke Jepang. Pada umumnya metode-metode massage
Jepang hampir sama dengan Cina. Di Jepang, kita menemukan “amma” Cina,
yang disebut juga dengan “anma” yang berarti massage dalam bahasa
Jepang.Shiatsu, yang secara harfiah berarti tekanan jari dianggap
sebagai komponen anma. Shiatsu merupakan modal utama Jepang yang didasarkan
pada konsep bangsa Asia bahwa tubuh memiliki satu rangkaian titik energi,
atau “tsubu”. Ketika tekanan diberikan pada titik-titik ini dengan
benar, sirkulasi meningkat dan syaraf-syarat terstimulasi. Ada banyak
titik-titik tsubu sepanjang badan, tiap-tiap titik ini memiliki arah yang
berbeda-beda. Para praktisi Shiatsu memijat tsubu untuk menyeimbangkan pikiran
dan tubuh. Seperti halnya Cina, bangsa Jepang medieval juga mempekerjakan
pemijat tuna netra. Di museum Pergamon di Berlin, terdapat suatu relief batu
pualam putih berusia 2000 tahun yang menggambarkan tindakan massage.
Selain di Cina dan Jepang, Negara-negara Asia lainnya juga mempraktekkan
massage. Di daratan India, praktek massage telah ada selama lebih dari 3000
tahun. Pengetahuan tentang massage yang dibawa ke India mungkin juga berasal
dari Cina, dan lambat laun pengetahuan ini menjadi bagian yang tak terpisahkan
dari tradisi Hindu, yang ditandai misalnya dengan memasukkan pengobatan massage
didalam kitab suci Ayur- Veda (1800 SM). Ayur-Veda (yang secara
bahasa bermakna aturan kehidupan) meliputi hal-hal seperti kelahiran kembali,
penolakan pada kehidupan materi dunia, keselamatan, jiwa, tujuan hidup,
pemeliharaan kesehatan mental, dan pencegahan serta tindakan terhadap penyakit.
Untuk pengobatan, teks Ayur-Veda yang paling penting adalah“samhitas”.
Karya selanjutnya, Manaw Dharma Shastra (300 SM), juga
menyebutkan massage terapi.
Selain budaya
Negara-negara timur yang telah disebutkan tadi, Polinesia juga dicatat sebagai
wilayah yang mempraktekkan massage terapetik. Konsep kesehatan dan pengobatan
di Barat mulai terbentuk dalam kurun waktu abad ketujuh dan keenam sebelum
masehi. Dalam kurun waktu itu, ahli kesehatan Yunani yang legendaris; sculapius
(Asclepius) berubah menjadi seperti seorang dewa yang menjadi sebab
munculnya profesi medis. Ular suci dan tongkatnya tetap menjadi symbol profesi
medis. Sekitar abad 500 SM, berbagai ide tentang penyembuhan dan pengobatan di
yunani dikumpulkan dalamtechne iatriche, atau ilmu penyembuhan. Selam proses
ini, dua orang tokoh yakni Iccus dan Herodicus memusatkan perhatian pada
latihan dan penggunaan senam. Diantara pengikut ilmu baru ini adalah
Hippocrates of Cos (460-375 SM).
Dengan menitik beratkan pada pasien secara individual dan keyakinannya bahwa
orang yang berprofesi sebagai penyembuh harusnya merawat dan hendaknya jangan
menyebabkan tambahan resiko pada pasien, Hipocrates dikenal sebagai
bapak kedokteran dunia barat modern. Meskipun hanya sedikit informasi yang
dapat kita himpun mengenai beliau, beliau dikenal sebagai dokter klinis dan
pengajar yang baik dan juga sebagai pendiri sekolah medis dan penulis berbagai
buku, meskipun sebagian besar bukunya ditulis oleh para anggota sekolah atau
perkumpulan Hippocratic yang lain. Tulisan-tulisan ini dikumpulkan dan disebut
dengan Corpus Hippocraticum, yang merangkum banyak hal yang terkait
dengan penyakit dan pengobatan era kuno.
Empat abad setelah
perkembangan techne iatriche, beberapa perdebatan terjadi dalam
profesi penyembuhan, salah satu pendapat itu mendukung adanya terapi massage.
Satu kelompok ahli medis Yunani yang tinggal di Roma yang disebut dengan
para Methodist, mendukung pendapat sederhana tentang pengobatan dan
membatasi tindakan pengobatan hanya pada pembersihan/ mandi, diet, massage, dan
sedikit obat. Hal ini tidak berarti bahwa para para praktisi awal dan kelompok
lain tidak mengetahui pentingnya sentuhan. Pencetus pemikiran ini adalah
Asclepiades. Diantara sumbangannya yang banyak pada dunia kedokteran Roma
adalah risalah pergesekan (massage) dan latihan. Meskipun pendapat ini sudah
tidak dipakai lagi, pemikiran ini disebutkan lagi oleh Aulus Aurelius
Coenellius Celsus (abad 25 SM – 50 SM) dalam tulisannya tentang massage. Dalam
tulisannya berjudul On Joints, Hippocrates menulis “para ahli
pengobatan/ dokter harus menguasai banyak keahliaan dan terutama massage”
(bagian/bab/ayat IX, baris 25- 26). Hippocrates juga menyebutkan bahwa tindakan
lanjut setelah berkurangnya bahu yang bergeser, massage hendaknya dilakukan
dengan lembut, tangan yang halus (bagian/ayat/bab IX, baris 31-33). Oleh karena
itu, Hipocrates merupakan pencetus massage terapi.
Dalam masa periode transisi antara dominasi Yunani dan Roma pada masa kuno, ada
beberapa tokoh yang membantu mengedarkan pengetahuan kedokteran Yunani dan
menyatukannya dengan kedokteran Roma. Salah satunya adalah Aulus Celsus, yang
oleh banyak ahli dianggap sebagai ahli sejarah kedokteran yang penting. Hasil
tulisannya berjudul De Medicina merupakan karya kedokteran
Roma yang terkenal dan menjembatani perbedaan antara masa periodenya dan masa
Hippocratic Corpus. Dalam masa ini, massage telah diterima dan bahkan Julius
Caesar (abad 100-44 SM) menggunakan massage untuk mengobati epilepsinya.
Pengikut selanjutnya dari ilmu kedokteran Hippocratic adalah Galen of
Pergamon(abad 130-200 SM) (gambar. 1-4). Galen adalah dokter dari Roma yang
belajar ilmu kedokteran di Alexandria (Saudi Arabia) dan kemudian menjadi
dokter pribadi kaisar Roma Marcus Aurelius. Dalam kurang lebih 100 risalah
kedokterannya,Galen mengumpulkan dan menggabungkan pengetahuan tentang anatomi
dan kedokteran Yunani; system pengobatannya terus mendominasi dunia kedokteran
hingga abad pertengahan and bahkan hingga sekarang. Diantara hasil karyanya,
karya yang berjudul De Sanitate tuenda memperhatikan latihan,
manfaat mandi, dan massage.
Seiring dengan adanya
pembagian kekaisaran Roma menjadi wilayah timur dan barat, penurunan dalam
pembelajaran lebih banyak terjadi dan semakin bertambah hebat di Roma barat
daripada di Yunani timur (Byzantium).Jauh ke sebelah timur Roma, Slavinia kuno
dilaporkan telah menggunakan massage. Di Amerika, suku Maya dan Inca telah
dicatat sebagai komunitas yang menggunakan gabungan manipulasi dan massage.
Suku Inca juga menggunakan cara pemanasan dlam tindakan pengobatan pada penyakit-penyakit
gabungan dengan menggunakan daun-daun dari padang rumput chilca.
Hal ini tidaklah mengherankan jika suku Inca Amerika Latin (selatan)
mengembangkan cara penggabungan manipulasi dan massage. Mereka telah lebih
berhasil dalam bidang trepanasi (prosedur operasi yang
melibatkan pemindahan suatu bagian dari tengkorak) pada abad 2000 SM daripada
yang dilakukan bangsa-bangsa Eropa pada 1800. Disamping itu, catatan/
bukti-bukti menunjukkan bahwa suku Cherokee dan Navajos juga menggunakan
massage dalam mengobati kolik dan mengurangi sakit melahirkan.
c. Masa Abad Pertengahan
Setelah jatuhnya Kekaisaran Roma (476). Dunia kedokteran barat mengalami
kemunduran.sesungguhnya hal ini hanya dikarenakan hasil tulisan sejumlah
dokter-dokter Barat (seperti Oribasius dan Alexander of tralles) yang
menyatakan bahwa pengetahuan kedokteran kuno dari Yunani dan Roma bisa
dipelihara/ dipertahankan. Diantara para penulis Greco-Roman yang masih
memikirkan pengobatan dengan alat-alat mekanis (sebagai kebalikan dari terapi
obat ataupun pembedahan) adalahPaul of Aegina (625-690), yang
menganjurkan bending, stretching, dan rubbing pada
bagian-bagian tubuh yang parallel. Sebagai akibat dari tulisannya, Galen
menjadi pemegang kuasa di kedokteran pusat di dunia barat selama berabad-abad.
Haruslah dicatat, bahwa Galen telah menulis secara luas topic tentang massage
and administrasinya/kelengkapannya. Setelah mundurnya Roma, tradisi
Hippocratic-Galenic bertahan di Wilayah timur yang menggunakan bahasa Yunani
sebagai bahasa komunikasi. Seiring dengan jatuhnya Alexandria (642),
pengetahuan tentang kedokteran Yunani menyebar sampai wilayah Arab.
Seiring dengan meluasnya penyebaran Islam di dunia pada abad ketujuh dan
kedelapan, kerangka/ kumpulan doktrin kedokteran Greco-roman yang komprehensif
diadopsi, bersama dengan pengetahuan kedokteran Hindu dan Persia yang semakin
meluas. Salah satu contoh dari penggabungan pengetahuan ini adalah sebuah karya
ensiklopedi (Kitabu’l hawi Fi’t-Tibb) yang ditulis oleh seorang dokter
Persia bernama Rhazes ( Abu Bakr Muhammad ibn Zakariya al-Razi) (abad 850-932),
yang membahas praktek-praktek medis Yunani, Roma, dan Arab, termasuk massage.
Karya penting lainnya adalah yang ditulis oleh dokter Persia bernama Abu-Ali
al-Husayn ibn-Sina (980-1037), yang lebih dikenal dengan Avicenna. Dia juga
menulis sejumlah buku kedokteran yang masih dianggap standar hingga abad ke-17.
Karyanya yang berjudul Canon of Medicine merupakan teks
kedokteran yang sangat terkenal, yang mengumpulkan ilmu pengetahuan kedokteran
teori dan praktik pada saat itu. Hasil karta ini menggambarkan pengaruh yang
hebat dari Galen pada ilmu kedokteran saat itu; teks ini juga mencantumkan
manfaat massage.
Pada kenyataannya,
menjelang akhir abad kesembilan, hampir semua teks-teks kedokteran Galen yang
panjang telah diterjemahkan dalam bahasa Arab. Pada umumnya, nampaknya para
dokter muslim pada abad Pertengahan Eropa lebih tertarik mengembangkan dan
menguraikan kebenaran-kebenaran yang dipelajari dari bangsa Yunani dan Romawi
daripada mereka menemukan ilmu pengetahuan yang baru. Dunia Muslim hanya
memasukkan ilmu kedokteran Greco- Roman ke dalam kerangka Islam. Hanya dengan
melalui terjemahan Latin dari para penulis Arab ini sebagian besar pengetahuan
kedokteran Yunani dihidupkan lagi di dunia Kristen di Negara barat (yakni di
Eropa). Untuk sebagian besar wilayah, para praktisi kedokteran barat pada abad
pertengahan meninggalkan massage demi tindakan pengobatan lainnya. Namun,
massage masih tetap merupakan prosedur yang penting bagi para tabib rakyat dan
bidan, dan prosedurnya dikenal sebagai suatu bentuk seni. Setelah itu, tidak
ada kompilasi tehnik dan prosedur yang dilakukan.Nampaknya, para golongan
pendeta/biara menggunakan massage dalam hospitale pauperum mereka,
hal ini nampak karena mereka juga mempunyai salinan tulisan-tulisan kedokteran
Greco-Roman yang lebih dahulu.
Selama masa akhir abad
pertengahan, koleksi, penyimpanan, dan transmisi pengetahuan kedokteran klasik
terjadi (gambar.1-5). Setelah abad ke-12, ilmu pengetahuan kedokteran
pertengahan di barat semakin meluas, hal ini sebagian berkat karya-karya yang
masih ada dari golongan Muslim yang telah terlebih dulu menterjemahkan
teks-teks kedokteran Yunani dan Latin kedalam bahasa Arab. Menjelang abad
ke-13, ilmu pengetahuan kedokteran telah berkembang hingga ketingkat dimana
ketiga kota pusat orang-orang Eropa (Montpeller, Paris, dan Bologna) menawarkan
gelar dalam ilmu kedokteran. Pada 1316, Mondino dei Luzzi menulis Anothomia, risalah
anatomi modern yang pertama. Dengan munculnya kembali pembelajaran Yunani
klasik selama era Renaissance, dunia kedokteran Barat disegarkan kembali dengan
terjemahan-terjemahan baru dari teks-teks Yunani dan romawi kuno. Diantara
teks-teks yang muncul kembali adalah karya Aulus Celsus De
Medicina, yang kembali beredar berkat adannya penemuan media cetak.
d. Renaissance Barat Dan Pencerahan
Zaman Renaissance (abad 1250 – 1550) merupakan suatu periode yang menarik
dalam sejarah kedokteran dan tindakan medis. Kata Renaissance berarti
lahir kembali, dan di era inilah dasar-dasar anatomi manusia modern (di Negara
barat) dikemuakan oleh dokter dari Flemiosh Andreas Vesalius (1514-1564).
Tulisannya berjudul De Humani Corporis Fabrica (1543) diakui
sebagai salah satu penelitian terpenting dalam sejarah kedokteran. Disamping
hal itu, dasar-dasar farmakologi kimia, sebagai kebalikan atau lawan dari
pengobatan herbal – dikemukakan oleh seorang dokter dari Swiss bernama
Philippus von Hohenheim (1493-1541), yang lebih dikenal dengan nama Paracelsus. Prosedur-prosedur
operasi baru juga ditemukan, terutama oleh ahli bedah militer
Perancis Ambroise Pare (abad 1510-1590) (gambar.1-6). Selain
menemukan beberapa instrument bedah, Pare juga merupakan salah satu dokter modern
yang pertama kali membahas efek-efek terapi massage, terutama pada kasus-kasus
bedah orthopedic. Pare, bahkan lebih lanjut membuat klasifikasi
tentang jenis gerakan-gerakan massage yang beraneka ragam.
Dua dokter era Renaissance yang terkenal lainnya adalah Girolamo
Mercuriale (1530-1606) danTimothy Bright (abad 1551-1615). Mercuriale
menghabiskan beberapa tahun di Roma untuk meneliti/mengamati naskah-naskah
penulis-penulis kuno. Pengetahuannya yang luas mengenai sikap-sikap masyarakat
Yunani dan Roma terhadap diet, latihan, dan efek-efeknya pada kesehatan dan
penyakit terbukti/ terlihat dalam De Arte Gymnastica (1569),
yang diakui sebagai buku pertama dalam bidang kesehatan olah raga. Buku ini
mengumpulkan sejarah sejarah senam hingga era itu, dengan menyatukan semua yang
telah ditulis tentang manfaat latihan (baik untuk tujuan kesehatan maupun
tindakan pada penyakit). Buku kedokteran Bright yang pertama (abad 1584) dibagi
menjadi dua bagian, Hygienina on restoring Health dan Therapeutica
on Restoring Health. Dalam buku ini, Bright membahas tentang mandi,
latihan, dan massage, dan buku ini juga mendukung kegiatannya dalam mengajar
teknik-teknik ini pada kuliah-kuliahnya di Universitas Cambridge. Sekitar abad
ke-16, kita temukan dua karya Asia timur yang penting yang terkait dengan
massage. Bangsa Cina menerbitkan Chen-chiu ta-ch’eng, yang
berisi satu bab tentang massage pediatric, dan Jepang menerbitkan San-tsai-tou-hoei, yang
menyebutkan prosedur massage baik aktif maupun pasif.
Menjelang akhir bad ke-17, kedokteran barat telah mengalami revolusi baik dalam
ide maupun pengetahuan. Di Italia, Giovanni Alfonso
Borelli (1608-1679) melaksanakan pembedahan anatomi secara ekstensif/luas
dan telah menganalisa fenomena konstraksi otot. Di Inggris, William Harvey (1578-1657)
telah menunjukkan bahwa sirkulasi darah pada binatang didorong oleh denyut
jantung melalui arteri dan vena (gambar 1-7). Penemuan ini meningkatkan
kemungkinan diterimanya massage sebagai alat terapi. Perkembangan penting lain
yang terjadi dalam kurun waktu abad ke- 17 adalah realisasi bahwa sangatlah
perlu untuk mengumpulkan deskripsi klinis yang lengkap tentang penyakit,
umumnya disisi tempat tidur, dan untuk mengembangkan obat khusus untuk setiap
penyakit khusus pula. Pada bidang ini, seorang dokter dari Inggris
bernama Thomas Sydenham (1624-1689) merupakan tokoh yang paling
terkenal. Pada saat yang bersamaan dengan pembuatan kemajuan-kemajuan ilmu
pengetahuan ini, massage juga muncul kembali sebagai bentuk terapi yang
diterima pada profesi medis dan sebagai praktek terapi bagi kesehatan dan
penyakit.
Pada abad ke-18 di Negara-negara barat memperkenalkan obat pada Pencerahan. Hal
yang muncul adalah suatu harapan optimis yang terkait dengan peran dan manfaat
obat. Semua orang meyakini bahwa kesehatan merupakan suatu keadaan alamiah yang
harus diperoleh dan dijaga/dipertahankan. Dalam filosofi baru ini, massage
muncul dan dipandang sebagai pengobatan yang popular di Eropa. Simon Andre
Tissot (1728-1797), seorang tokoh penting fisioterapi menerbitkan beberapa
karya penting tentang latihan senam yang merekomendasikan massage bagi berbagai
penyakit dan yang memberikan indikasi bagi penggunaannya. Abad ke-18 juga
menunjukkan pembuatan system-system kedokteran baru yang menggabungkan penemuan-penemuan
pada 200 tahun sebelumnya mengenai anatomi, fisiologi dan kimia. Sistem-sistem
yang komprehensif/ menyeluruh ini diperlukan untuk menyiapkan alasan/ dasar
pemikiran bagi pedoman kegiatan-kegiatan klinis. Beberapa ahli percaya bahwa
kumpulan dan gabungan/ sintesa dari ilmu pengetahuan baru ini akan meningkatkan
gengsi profesi kedokteran/ medis dan menyingkirkan “para dukun”.
e. Era Modern
Era massage modern mulai pada awal abad 19, ketika banyak penulis mendukung
massage dan mengembangkan system mereka sendiri. Penulis yang paling ternama
adalah Pehr Hendrik L (1776-1839), seorang ahli fisiologi Swedia dan
instruktur kebugaran/ senam. Melalui pengalamannya di Universitas Lund dan
Swedish Royal Central Institute Gymnastic, Ling mengembangkan sistem senam
kesehatan dan latihannya sendiri, yang dikenal dengan Ling System
Swedish Movements (gerakan Swedia system Ling), atau Swedish
Movement Cure (Perawatan Gerakan gaya Swedia).Fokus utama dari karya
Ling ada pada senam/kebugaran yang diterapkan pada perawatan terhadap penyakit
dan atau cedera. Dalam hal ini, Ling merupakan mendukung Medical
Gymnastics suatu subyek/ topic yang dipromosikan lebih dari 2000 tahun
oleh Herodicus, seorang pengajar dari sekolah Hippocrates. Menurut Ling, gymnastic/senam
medis adalah senam yang dilakukan dengan posisi yang tepat baik secara sendiri
ataupun dengan bantuan orang lain, kita mencoba dengan mempengaruhi gerakan
guna mengurangi ataupun mengatasi penderitaan yang muncul melalui
kondisi-kondisi yang abnormal.
Sistem Ling mengklasifikasikan gerakan menjadi tiga jenis: aktif, pasif, dan
berulang. Gerakan aktif adalah gerakan yang ditampilkan oleh pasien/klien
(yakni latihan). Gerakan-gerakan pasif adalah gerakan-gerakan dari pasien/klien
yang ditampilkan oleh pelatih senam/ahli terapi (misalnya jarak/tingkat
gerakan). Gerakan duplikasi/berulang adalah gerakan yang ditampilkan
pasien/klien dengan dibantu oleh/bersama-sama dengan ahli terapi. Dengan cara
ini, gerakan pasien berlawanan dengan gerakan pelatih/ahli terapi (yakni
latihan berlawanan). Massage dipandang sebagai komponen dari system Ling secara
keseluruhan dan biasanya disebut sebagai Massage Swedia. Ling (pencetus/ penemu
Swedish Massage) and para pengikutnya menggunakan suatu system stroke yang
panjang dan halus yang membuat suatu pengalaman/rasa yang sangat relaks/
santai. Secara umun, para pengikut ini menggunakan massage dikaitkan dengan
gerakan-gerakan yang dijelaskan sebelumnya. Gerakan-gerakan aktif dan pasif
dari sendi meningkatkan relaksasi umum, meningkatkan sirkulasi, mengurangi
tegangan otot, dan meningkatkan tingkat gerakan. Bagi Ling, massage merupakan
suatu bentuk senam pasif, yang dilakukan pada bagian tubuh dan
sebaliknya dengan bagian tubuh (seperti halnya jarak/tingkat
gerakan). Ketika anda membaca bagian yang berisi klasifikasi gerakan massage,
cobalah untuk membayangkan bagaimana Pehr Ling akan menggolongkan
gerakan-gerakan massage tersebut.
Dari 1813 hingga 1839,
Ling mengajarkan teknik-teknik ini di Royal Central Institute of Gymnastics,
yang dia dirikan dengan dukungan dari pemerintah. Ketika Ling dianggap sebagai
bapak/pendiri terapi fisik (fisioterapi), sementara para muridnya bertanggung
jawab bagi penyebaran ide-idenya keseluruh dunia. Diantara kota-kota penting
yang mendirikan sekolah dengan mengajarkan metode-metode Ling adalah St.
Petersburg, London, Berlin, Dresden, Leipzig, Vienna, Paris, dan New York.
Dalam kurun waktu 12 tahun semenjak kematiannya (1839), ada 38 institusi di
Eropa yang mengajarkan system Gerakan Swedia. Yang termasuk dalam kelompok
pelajar ini adalah berbagai dokter medis yang menjadi yakin dengan kegunaan
ataupun manfaat massage dan latihan terapi dalam praktek kedokteran. Para
dokter medis bisa menyelesaikan program gymnastik/senam medis Ling ini dalam
satu tahun, sedangkan bagi yang bukan dokter memerlukan dua hingga tiga tahun
untuk menyelesaikannya. Karena banyaknya dokter yang mengikuti pelatihan ini,
massage menjadi lebih bisa diterima sebagai suatu prosedur dan praktek
kedokteran tradisional.
Tokoh lain yang berperan dalam sejarah perkembangan massage adalah seorang
dokter dari Belanda Johann Mezger (1839-1909), yang lahir pada tahun
yang sama dengan tahun meninggalnya Ling. Mezger secara umum diberi penghargaan
karena telah membuat massage menjadi komponen fundamental/dasar dari
rehabilitasi fisik; beliau juga diberi penghargaan karena berjasa mengenalkan
istilah-istilah Perancis yang masih digunakan dalam profesi massage (effleurage,
petrissage, tapotement). Bangsa Perancis menterjemahkan beberapa buku
massage Cina, dan hal ini mungkin menjadi sebab mengapa istilah Perancis pada
prosedur menjadi sangat umum dalam teks-teks massage. Berbeda dengan Pehr Ling,
Mezger, menjadi seorang dokter, jadi lebih mudah baginya untuk
mempromosikan massage dengan menggunakan dasar kedokteran dan ilmiah. Dalam hal
ini, Mezger cukup berhasil dalam menjadikan profesi kedokteran lebih bisa
menerima massage sebagai tindakan kedokteran terhadap sakit dan penyakit yang
bisa dipercaya.
Sejumlah dokter Eropa
mulai menggunakan terapi massage dan menerbitkan secara ilmiah hasil-hasil
modality yang positif. Yang kemidian terjadi adalah masuknya seni massage dalam
ilmu kedokteran. Siste Gerakan Swedia dikenalkan di Amerika Serikat pada tahun
1856 oleh dua bersaudara, George Henry Tailor dan Charles
Fayette Tailor. Tailor bersaudara tersebut telah belahar teknik-teknik itu
di Eropa dan kembali ke Amerika Serikat dimana kemudian mereka membuka suatu
praktek orthopedic dengan spesialisasi Gerakan swedia. Kedua dokter ini
menerbitkan sejumlah karya penting mengenai sistem Ling, termasuk teksbook
bangsa Amerika pada bidang massage itu pada tahun 1860. Orang Amerika yang juga
mendukung system Gerakan Swedia lainnya adalah Douglas O. Graham. Dr.
Graham bukan hanya seorang praktisi dari system ini tapi juga merupakan penulis
beberapa karya mengenai sejarah massage yang dikerjakannya dalam kurun waktu
1874 hingga 1925.
Praktisi pendukung lainnya di Amerika Serikat adalah Hartvig Nissen, yang
pada tahun 1883 membuka Institut Kesehatan Swedia bagi Tindakan/Perawatan
Penyakit Kronis melalui/dengan Gerakan Swedia dan Massage (Washington D.C.).
Nissen menampilkan suatu paper/makalah berjudul “Gerakan Swedia dan Massage”
pada 1888, yang selanjutnya diterbitkan di bebeapa jurnal kedokteran. Hasil
dari publikasi ini adalah adanya sejumlah surat dari para dokter yang ingin
lebih mengetahui tentang system Ling dan pemeriksaan ini mendorongnya untuk
menerbitkan Swedish Movement and Massage Treatmentpada 1888. Penggabungan
dua buku yakni buku karya Nissen dan Graham yakni A Treatise on Massage(Risalah
Massage), Its History, Mode Application and Effects (1902) (Sejarahnya,
Model Aplikasi dan Efeknya), sangat berjasa dalam meningkatkan minat profesi
kedokteran Amerika Serikat mengenai manfaat-manfaat massage. Ketika Tailor
bersaudara, Graham dan Nissen tengah meyakinkan komunitas kedokteran tentang
manfaat-manfaat massage dan senam medis, beberapa tokoh lainnya tengah sibuk
meyakinkan public/masyarakat luas.
Diantara tokoh-tokoh
yang sibukmeyakinkan masyarakat adalah John Harvey
Kellogg (1852-1943). Kellogg (dari Battle Creek, Michigan menulis sejumlah
artikel dan buku tentang massage, dan menerbitkanGood Health, suatu
majalah yang ditujukan bagi masyarakat luas. Usaha-usaha seperti ini membantu
mempopulerkan massage massagedi Amerika Serikat. Pada akhir abad ke-19 dan awal
abad ke-20 terjadi perubahan dalam penggunaan massage, yang terpenting adalah
perkembangan bidang terapi fisik. Terapi fisik atau fisioterapi dikembangkan
dari segmen pendidikan fisik, yang berperan dalam melatih para wanita untuk
bekerja dirumah-rumah sakit, dimana mereka menggunakan massage dan latihan
terapi untuk membantu pemulihan keadaan pasien. Para wanita ini seringkali
dilatih dalam hal mechanotherapi, yang merupakan cara penyembuhan
tubuh dengan menggunakan manipulasi (massage dan latihan-latihan khusus).
Perang Dunia I menyediakan kesempatan yang tidak terbatas bagi penggunaan
massage terapi, latihan, dan metode-metode fisioterapi lainnya (elektroterapi
dan hidroterapi) dalam usaha untuk merehabilitasi para tentara yang terluka.
Dalam hal perawatan korban perang, muncullah ide-ide awalJust
Lucas-championniere 91843- 1913). Singkatnya, apa yang dianjurkan Dr.
Lucas-Championniere adalah penggunaan massage dan latihan-latihan gerakan pasif
setelah cedera, terutama patah. Namun, yang berubah adalah para dokter semakin
sering memberikan tindakan/pengobatan (beberapa diantaranya baru seperti digunakannya electroterapetik).
Mendekati awal abad ke-20, massage telah mulai digunakan diseluruh Negara
Barat. Pada saat pertama kali massage diterima, yang kemudian berkembang adalah
profesi massage. Di Britania Raya, theSociety of Trained Masseuses (Kelompok
Masseuses Terlatih) (1894) dibentuk oleh beberapa wanita yang menyadari
perlunya standardisasi dan profesionalisasi dari ketrampilan mereka. Organisasi
ini berhasil dalam beberapa hal: pembuatan kurikulum massage, akreditasi
sekolah-sekolah massage yang mana harus melalui inspeksi yang teratur;
pembuatan prasyarat akan adanya instrukturinstruktur yang baik bagi kelas-kelas
massage; dan pembuatan dewan program sertifikasi. Menjelang akhir Perang Dunia
I (1918), organisasi ini telah beranggotakan hampir 5000 orang. Pada tahun
1920, kelompok ini bergabung dengan Institut Massage dan Latihan Remedial (Institute
of Massage and Remedial Exercise) dan kelompok baru ini kemudian
dikenal dengan nama Chartered Society of Massage and Medical Gymnastics (Kelompok
Massage dan Senam Kedokteran Resmi). Kelompok baru ini juga melakukan
tindakan-tindakan demi profesionalisme. Diantara syarat-syarat keanggotaan baru
kelompok ini adlah penyerahan dokter dan persoalan sertifikat kompetensi bagi
mereka yang lulus tes yang dipersyaratkan. Menjelang tahun 1939, keanggotaan
organisasi ini telah hampir mencapai 12.000 orang.
Setelah Perang Dunia I, organisasi-organisasi kedokteran seperti halnya American
Society of Physical Therapy Physicians (Masyarakat Dokter Terapi Fisik
Amerika) juga terbentuk. Pada tahun 1920-an dan 1930-an, program-program bagi
para ahli terapi fisik tengah distandardisasi, sedangkan padawaktu yang
bersamaan para dokter juga dilatih di dalam bidang ini. John S. Coulter,
pada 1926, dokter akademik tetap pertama dalam kedokteran fisik pada Sekolah
Kedokteran Universitas Northwestern. Menjelang 1947, bidang kedokteran fisik
dan rehabilitasi yang dikenal dengan fisiatri terbentuk sebagai bagian
spesialis kedokteran tersendiri. Meski banyak masseur dan masseuses yang tidak
setuju dengan campur tangan profesi medis pada bentuk seni mereka,
kejadian-kejadian yang baru saja digambarkan tadi terlihat menyenangkan. Pada
awal abad ke-20, profesi kedokteran di negara-negara barat telah mulai menyadariapa
yang telah lama diajarkan oleh bangsa Cina dan para masseur/masseuses:
gosokan terapi memiliki peran yang penting pada perawatan/tindakan pada sakit
dan penyakit.
Profesionalisme
senam/gymnastic kedokteran (seperti terapi fisik) secara sederhana berarti
bahwa disamping mempelajari seni massage, para ahli terapi massage juga perlu
menguasai latar belakang ilmiah yang diperlukan untuk memahami anatomi dan
fisiologi manusia. Seperti yang diilustrasikan dalam buku ini, penyunting buku
juga percaya pada ahli terapi yang terdidik dan terlatih dengan baik. Ketika
suatu profesi ini sudah digabung dengan kemajuan tehnologi dan dunia
kedokteran,suatu massage sederhana menjadi kurang penting, namun satu prosedur
pada penyimpanan rehabilitasi. Sebagai akibatnya, the British chartered
Society of Massage and medical Gymnastics mengubah namanya
menjadi Chartered Society of Psysiotherapy (Masyarakat/kelompok
Fisioterapi Resmi). Pada waktu yang hampir bersamaan, Asosiasi Masseurs dan
Masseuses Amerika terbentuk di Amerika Serikat: kelompok ini kemudian berganti
nama menjadi Asosiasi terapi Massage Amerika. Seiring denganwaktu, asosiasi ii
hadir sebagai wakil ataupun wujud massur dan masseuses rofessional yang lazim
disebut ahli terapi massage. Organisasi yang mempunyai cabangcabang di hampir
50 negara bagian in memiliki hamper 25000 anggota.
f. Metode Baru
Selama lebih dari 50 tahun, beberapa gaya dan teknik massage baru telah muncul.
Sementara sempitnya ruang gerak, melarang adanya pembahasan yang terperinci
mengenai semua prosedur ini, beberapa diantaranya memerlukan perhatian. Sebagai
suatu aturan umum, teknik-teknik baru ini melebihi konsep-konsep asli massage
Swedia, dan sebagian besar dikembangkan di AmerikaSerikat sejak 1960.Massage
Esalen (dikembangkan di Institut Esalen) di rancang untuk menciptakan
suatu keadaan relaksasi yang lebih dalam dan kesehatan secara umum. Jika
dibandingkan dengan system Swedia, Massage Esalen lebih lambat dan lebih
berirama dan menekankan pada pribadi secara keseluruhan (pikiran dan tubuh).
Banyak ahli terapi yang sebenarnya menggunakan suatu kombinasi teknik Swedia
dan teknik Esalen.Rolfing, dikembangkan oleh Dr. Ida Rolf, melibatkan
suatu bentuk kerja jaringan dalam yang melepaskan/mengendurkan adhesi atau
pelekatan dalam jaringan fleksibel (fascia) yang mengelilingi otot-otot
kita. Secara umum, gaya ini meluruskan segmensegmen tubuh utama melalui
manipulasi pada fascia.Deep Tissue Massage menggunakan
stroke / tekanan yang perlahan, tekanan langsung, dan atau pergeseran. Seperti
namanya, prosedur ini diaplikasikan dengan tekanan yang lebih besar and pada
lapisan otot yang lebih dalam daripada massage Swedia.
Sport Massage adalah massage yang telah diadaptasi untuk keperluan atlit dan terdiri
dari dua kategori: pemeliharaan (sebagai bagian dari aturan latihan) dan
perlombaan (sebelum perlombaan ataupun setelah perlombaan). Sports massage juga
digunakan untuk mempromosikan penyembuhan dari cedera.. Reflexology,
juga dikenal sebagai terapi zona, terapi ini didasarkan pada ide oriental bahwa
stimulasi dari titik-titik tertentupada tubuh mempunyai efek pada bagian lain
dari tubuh. Dengan menggunakan tekanan jari dalam, ahli terapi massage
mengobati area tertentu pada kaki dan tangan untuk menormalkan fungsi-fungsi
dalam tubuh. Neuromuscular massage adalah suatu bentuk massage
dalam yang mengaplikasikan tekanan jari yang terkonsentrasi pada otot-otot
tertentu. Bentuk massage ini membantu memutuskan/memecahkan siklus kejang urat
dan sakit dan bentuk ini digunakan pada titik pemicu rasa sakit, yang mana
merupakan simpul ketegangan dari ketegangan otot yang menyebabkan raa sakit
pada bagian-bagian tubuh yang lain. Trigger point massage dan myotherapy merupakan
varietas/bagian dari massage neuromuscular. Bindegewebsmassage, atau connective tissue
massage,dikembangkan oleh Elizabeth Dicke, merupakan suatu tipe teknik
pelepasan myofascial yang terkait dengan permukaan jaringan penghubung (fascia)
yang terletak diantara kulit dan otot. Para pengikut Bindegewebsmassage percaya
bahwa massage pada jaringan penghubung/ikat akan mempengaruhi reflek vascular
dan visceral yang berkaitan dengan sejumlah patologi dan disability/ketidakmampuan.
DAFTAR
BACAAN
Nurdiansyah, bambang. 2011. Sport Massage (Online),
(http://blog.uny.ac.id/faidillahkurniawan/2010/08/31/ekstra-kurikuler-sebagai-wahana-pembentukan-karakter-siswa-di-lingkungan-pendidikan-sekolah/),
diakses 25 Januari 2013.
Yanuar.2011. Massage (Online),(http://newfeedscapricorneus.blogspot.com/2011/10/massage.html),
diakses 25 Januari 2013.
Elang. 2010. Sekilas tentang Massage (Online),
(http://tumoutou.depsos.go.id/modules.php?name=News&file=print&sid=16),
diakses 25 Januari 2013.
Fitiana, Dyah. 2011. Massage (Online),
(http://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&cad=rja&ved=0CCwQFjAA&url=http%3A%2F%2Fml.scribd.com%2Fdoc%2F65288743%2FSejarah-Massage&ei=XScFUdDHDsHKrAfypIBw&usg=AFQjCNGfd3H143huz7f0E0_-pBKFIkLRIg&sig2=aLjCsYYVXaVpUQlMh1EM5A&bvm=bv.41524429,d.bmk),
diakses 25 Januari 2013.
Haryono, Agus. 2005. MASSAGE (Online),
(http://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=9&cad=rja&ved=0CF8QFjAI&url=http%3A%2F%2Fpusdikjas-kodiklat-tniad.mil.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2013%2F01%2FMASSAGE-jadi8.doc&ei=JyMFUfPNB4uSrgfLkICIBw&usg=AFQjCNGBcj5CyxOdWUPk-YKGwU75Q-s1tg&sig2=uu_rvaLyL4fLYaHPkOW8_w&bvm=bv.41524429,d.bmk),
diakses 25 Januari 2013.